Minggu, 01 Februari 2009

Pengalaman pada pelatihan menulis

Menulis

Seperti yang dijanjikan semalam,dan sesuai dengan topik dari blog saya ini. Saya mau berbagi ilmu kepada yang buka blog ini... sekaligus belajar mendeskripsikan apa yang saya dapat pada pelatihan yang saya ikuti sejak pagi hari dan berakhir pada sore hari.

Saya berminat mengikuti pelatihan "Kepenulisan" ini karna beberapa hari ini saya selalu ingin menuangkan apa yang saya rasa, baik itu sedih,senang,rindu dan sebagainya. Saya rasa tak rugi kan mengikutinya , walau saya hanya mendengar. Terus terang saya kurang PD untuk ungkapkan apa yang ada di kepela saya, baik itu pemikiran,pendapat dan sejenisnya. Tentu saja hasil pelatihan kali ni belum kelihatan, tapi saya sangat termotivasi untuk tidak berdiam diri, melakukan perubahan untuk diri saya sendiri, dan mulai menulis. Meski tulisan hanya untuk di muat di blog ini atau malah lebih dahsyat dari itu.

Pengetahuan pertama yang saya dapat yaitu ketika seseorang ingin menulis maka dia harus banyak membaca baik itu artikel,cerpen,novel,yang penting bahan bacaan selain buku pelajaran .Selain membaca seseorang itu juga harus sensitive maksud dari sensitive ini tentu peka terhadap lingkungan sekitar, misalnya peduli pada kebersihan lingkungan ini adalah contoh sederhana untuk mengasah kepekaan seseorang.

Setelah kita tahu apa yang perlu kita tekuni sebelum mencoba menulis, menurut saya hal ini berlaku untuk karya fiksi maupun non fiksi. Tentu saja dengan tujuan tulisan itu ingin di publikasikan. Pada saat pelatihan tadi , penyaji (Nurahman Efendi) memberi tema materi nya "Menulis Kreatif". Sebelum itu beliau menyuruh kami unruk manulis dahulu, dengan tiga kata dasar dan tiga syarat menulis itu. Syaratnya yaitu tidak membaca ulang , tidaktidak mengoreksi dan satu lagi saya lupa . Dengan gugupnya saya pun menulis, tentu saja tulisan saya sangat tidak teratur, dari situ beliau mengatakan kita semua bisa menjadi penulis hebat.

Dari kata-kata beliau tersebut saya sangat termotivasi sekali untuk belajar menulis, menjadi pembaca yang senantiasa menyelipkan waktu untuk membaca. Jujur saja saya bukan orang yang senang membaca . Tapi saya mau berubah, bukan menjadi orang pendengar saja tapi mau jadi orang yang banyak dan suka membaca. Kembali pada apa yang harus kita tekuni saat ingin menjadi penulis, semua itu memang benar karena dengan membaca kita bisa tau aturan-aturan yang berlaku dalam sebuah tulisan, kita juga bisa tahu bagaimana memulai menulis, kita bisa menambah pengetahuaan untuk mengulas suatu masalah yang dijadikan sebuah karya tulis.

Ada beberapa faktor yang patut kita hindari jika kita ingin menjadi seorang penulis . Yaitu "Jangan Katakan Tidak" :
  1. Jangan katakan tidak ada waktu.
  2. Jangan katakan lagi tidak Mud
  3. Jangan katakan tidat ada ide
Saya kan coba jelaskan satu persatu. Tentu saja ini masih bersumber pada penyaji tadi siang. Manusia mempunyai waktu yang sama di dunia ini yaitu 24 jam dalam sehari. Banyak penulis seperti presiden Indonesia yaitu bapak Susilo Bambang Yudoyono, beliau Orang no satu di indonesia, mempunyai banyak kesibukan, tapi beliau tetap menyempatkan untuk menulis. Presiden adalah salah satu penulis yang memiliki kesibukan yang luar biasa namun dapat menyisakan waktunya untuk menulis sebuah buku. Jadi, tidak ada alasan tidak punya waktu untuk memulai menulis tapi ciptakan lah waktu itu agar kita bisa mulai menulis.

Sedangkan penjelasan untu yang kedua. Ini adalah masalah besar bagi pemula yang baru mau belajar bahkan penulis yang telah berhasil. Mud adalah semacam perasaan tak enak untuk melakukan apapun. Menurut saya hal ini lebih dsebabkan malas, letih , masalah dan sebagainya. Bagi saya mengatasi tidak mud adalah pikiran kita jangan mendeskripsikan diri kita tidak mud. Ubah dengan letih ,karena letih dapat diobati dengan relaksasi seperti tidur sejenak atau melihat pemandangan alam sekitar. Jika Mud bersumber dari malas, maka kerahkan fikiran kita pada hal - hal yang menyenangkan dari menulis itu sendiri mungkin bisa terpancing, yang jelas jangan memberatkan fikitan kita dengan kata malas. Ini pendapat saya.

Bagi kita pemula yang ingin menulis Tapi sebelum mencoba kita sudah kalah dengan opini kita, bahwa kita tidak punya ide. Kata penyaji materi ini ide itu bisa datang dari mana saja. Dari tong sampah , dari pengalaman dan misal dari mimpi. Alam memuat berbagai ide untuk kita maka jangan menyerah untuk mencari ide di sekitar kita.

Tiga poin yang tidak boleh ada dalam diri kita yang ingin menulis sudah saya paparkan baik dari pemikiran saya sendiri maupun dari penyaji pelatihan yang saya ikuti ini. Kemudian penyaji mengataka , modal seorang penulis yaitu
  1. 26 alfabet
  2. Beberapa tanda baca
  3. Kreatif
  4. Kertas
Semua poin ini merupakan satu kesatuan hal yang perlu dimiliki seorang penulis. Ada hal yang perlu diperhatikan penulis , dan rasanya perlu juga untuk dipelajari. Hal yang dimaksud yaitu Skil komunikasi, hal ini sangat berperan untuk menunjang kematangan kita sebagai pemula.
  1. Mendengar atau menjadi pendengar. Terkadang orang tidak mau mendengar dengan alasan tidak ada waktu dan sebagainya. Tapi hal ini penting sebagai tambahan ilmu, jika tak suka membaca setidaknya mulai mendengar agar wawasan kita pun bertambah.
  2. Berbicara, merupakan sesuatu yang perlu dikuasai pemula. Setidaknya untuk melatih percaya diri kita masing- masing. Berbicara juga menunjang karir seorang penulis.
  3. Membaca adalah hal penting yang perlu di tamamkan dalam diri penulis karena membaca membuat kita bisa menambah kosa kata untuk variasi tulisan kita, membaca juga pengetahuan , membaca juga dapat memperhatikan tatacara menulis yang baik dan berbagai manfaat lainnya.
  4. Setelah selalu mendengar, berbicara dan membaca. Maka mulailah kita untuk menulis dengan banyak ilmu yang dimiliki.
Ada lagi yang kudapat dari penyaji kemarin. Yaitu tips menulis:
  1. Ilham atau inspirasi
  2. Tema
  3. Tujuan yaitu untuk di publikasikan atau tidak. hal ini mempengaruhi ketelitian penulis , karena jika seseorang berfikir tulisannya hanya untuk main-main maka tak mungkin dibuat dengan kata yang teratur dan pembahasan yang luas.Tujuan lain yaitu di bukukan.
  4. Menulis. Jika ingin menjadi penulis maka kita mesti mencobanya.
Mkin hanya ini yang bisa saya bagi-bagi kali ini.

Wasalam